Rabu, 14 Oktober 2015

Sumatera Utara merupakan daerah asal keluarga saya. Oleh sebab itu, di sini saya akan membahas tentang kebudayaan yang ada di Sumatera Utara. Kebudayaan Sumatera Utara sangat beraneka ragam, mulai dari suku, bahasa, pakaian adat, tari-tarian budaya, lagu daerah, makanan khas, dan masih banyak lagi. Tetapi sebelum itu, saya akan membahas sekilas tentang Sumatera Utara. Berikut adalah bahasannya.

A. Tentang Sumatera Utara


Sumatera Utara adalah sebuah provinsi yang terletak di Pulau Sumatera, Indonesia dan beribukota di Medan. Provinsi Sumatera Utara terletak pada 1 derajat - 4 derajat Lintang Utara dan 98 derajat - 100 derajat Bujur Timur dengan luas daratan provinsi Sumatera Utara 72.981,23 km persegi.

Sumatera Utara pada dasarnya dapat dibagi atas:
- Pesisir Timur
- Pegunungan Bukit Barisan
- Pesisir Barat
- Kepulauan Nias

Pesisir Timur merupakan wilayah di dalam provinsi yang paling pesat perkembangannya karena persyaratan infrastruktur yang relatif lebih lengkap daripada wilayah lainnya. Wilayah Pesisir Timur juga merupakan wilayah yang relatif padat konsentrasi penduduknya dibandingkan wilayah lainnya. Pada masa kolonial Hindia-Belanda, wilayah ini termasuk residentie Sumatra's Oostkust bersama provinsi Riau.

Di wilayah tengah provinsi berjajar Pegunungan Bukit Barisan. Di pegunungan ini terdapat beberapa wilayah yang menjadi kantong-kantong konsentrasi penduduk. Daerah di sekitar Danau Toba dan Pulau Samosir, merupakan daerah padat penduduk yang menggantungkan hidupnya kepada danau ini.

Pesisir Barat merupakan wilayah yang cukup sempit, dengan komposisi penduduk yang terdiri dari masyarakat Batak, Minangkabau, dan Aceh. Namun secara kultur dan etnolinguistik, wilayah ini masuk ke dalam budaya dan bahasa Minangkabau.

B. Rumah Adat


Rumah adat Sumatera Utara dinamakan Parsakitan dan Jabu Bolon. Jabu Parsakitan adalah rumah adat di daerah Batak Toba, tempat penyimpanan barang-barang pusaka dan tempat pertemuan untuk membicarakan hal-hal yang berhubungan dengan penyelenggaraan adat. Jabu Bolon adalah rumah pertemuan suatu keluarga besar. Berbentuk panggung dan ruang atas untuk tempat tinggal bersama-sama. Tempat tidur lebih tinggi dari dapur.

C. Pakaian Adat


Di daerah Tapanuli Utara tenunan tradisionalnya disebut ulos. Kain ulos itu terdiri dari beberapa macam yang harga dan fungsinya berbeda-beda. Misalnya: Ulos Godang, Sibolang, Mangiring, Sitoluntuho, Ragi Hidup, Sadum, dan Ragi Hotang.

Pada upacara adat, kaum pria mengenakan tutup kepala yang disebut sabe-sabe dari Ulos Mangiring. Di bahunya disampirkan Ulos Hotang dan mengenakan kain sarung. Kaum wanitanya mengenakan Ulos Sadum yang disampirkan di kedua bahunya, dililit dengan Ulos Ragi Hotang dan mengenakan sarung suji.

D. Tari-tarian

1. Tari Serampang Dua Belas: sebuah tari melayu dengan irama joged. Diiringi musik dengan pukulan gendang ala Amerika Latin. Serampang Dua Belas merupakan tari pergaulan, baik bagi muda-mudi maupun orang tua.
2. Trai Tor-tor: sebuah tari daerah Batak dengan latar belakang falsafah peradatan dan ditarikan dalam suasana khusus. Tari Tor-tor merupakan tarian yang paling dikenali dari tarian lainnya di daerah Sumatera Utara.
3. Tari Marsia Lapari: tari garapan ini menggambarkan kegiatan gadis-gadis Sumatera Utara yang senantiasa saling membantu dalam menggarap sawah. Olahan tari didasarkan unsur gerak tari daerah Tapanuli Selatan yang diramu dengan unsur daerah lain, dengan iringan musi gondang sembilah.
4. Tari Manduda: suatu bentuk tarian rakyat Simalungun yang besuka ria di masa panen padi.

(Tari Tor-tor salah satu tarian Sumatera Utara)

E. Senjata Tradisional


Piso surut adalah sejenis belati dan merupakan senjata tradisional di Tanah Karo, Sumatera Utara. Psio gaja dompak, berupa sebilah keris panjang merupakan lambang penting pemerintahan Raja Si Singamangaraja. Senjata ini hanya boleh digunakan oleh raja saja. Senjata tradisional yang biasa digunakan oleh masyarakat umum adalah hujur, sejenis tombak dan podang, sejenis pedang panjang.

F. Kerajinan


Selain arsitektur, tenunan merpakan seni kerajinan yang menarik dari suku Batak. Contoh tenunan ini adalah kain ulos dan kain songket. Ulos merupakan kain adat Batak yang digunakan dalam upacara-upacara perkawinan, kematian, mendirikan rumah, kesenian, dsb. Bahan kain ulos terbuat dai benang kapas atau rami. Warna ulos biasanya adalah hitam, putih, dan merah yang mempunyai makna tertentu. Sedangkan warna lain merupakan lambang dari variasi kehidupan.

Pada suku Papak ada tenunan yang dikenal dengan nama oles. Biasanya warna dasar oles adalah hitam kecokelatan atau putih. Pada suku Karo ada tenunan yng dikenal dengan nama Songket Barus. Biasanya warna dasar kejainan ini adalah merah tua atau kuning emas.

G. Upacara Adat


Upacara Mangongkal Holi adalah sebuah upacara yang dilakukan mayoritas oleh masyarakat suku bangsa Batak Toba. Upacara ini biasanya dilakukan oleh sekelonpok marga yaitu untuik mendirikian sebuah monument (kuburan nenenk moyang), dengan menggali kuburan dari para nenek moyang mereka dan mengangkat tulang-tulangnya untuk dimakamkan di monumen tersebut.

H. Alat Musik


Di Pulau Jawa kita mengenal alat musik gendang/kendnag yang dimainkan dalam kesenian gamelan dan sebagainya. Nah, di Sumatera Utara kita bisa mengenal alat musik yang mirip dengan kendang. Namanya adalah alat musik Gondang.

Gondang (single headed drum) adalah salah satu alat musik Batak Toba, yaitu satu buah gendang yang lebih besar dari tagaining yang berperan sebagai pembawa ritem konstan maupun ritem variabel.

Alat musik dari Sumatera Utara yang dikenal dengan nama Gondang ini dibuat dari kayu dan dimainkan dengan cara dipukul.

I. Suku

Suku dan marga yang terdapat di daerah Sumatera Utara adalah Melayu, Batak (Mandailing, Toba, Simalungun, Karo), Nias, dan lain-lain.

J. Bahasa

Bahasa yang terdapat di daerah Sumatera Utara adalah Batak, Karo, Melayu, Nias, Mandailing, dan lain-lain.

K. Lagu Daerah

Lau daerah yang terdapat di daerah Sumatera Utara antara lain Pantun Lama, Butet, Sengko-sengko, Rambadia, dan masih banyak lagi.

L. Makanan Khas

1. Arsik


Kuliner khas Sumatera Utara ini merupakan salah satu masakan yang terkenal dari daerah Tapanuli. Arsik ini merupakan menu masakan ikan mas bumbu kuning. Rasa yang khas dari arsik ini karena bumbu yang digunakannya terbuat dari beberapa komponen khas dari beberapa wilayah Sumatera Utara, seperti andaliman, asam cikala, dan bumbu lainnya, seperti lengkuas dan serai. Semua bumbu tersebut dicampur dan digiling hingga halus dan kemudian ikan mas tadi dilumuri dengan bumbu yang sudah digiling tadi. Lalu ikan digoreng dengan sedikit minyak dengan api yang tidak terlalu besar.Selain sebagai hidangan, arsik memiliki nilai tradisi yang kuat. Dalam upacara adat Batak, ikan mas arsik menjadi media persembahan bagi nenenk moyang dan anggota keluarga yang sudah meninggal.

2. Sayur Daun Ubi Tumbuk


Masakan ini merupakan masakan dengan menggunakan santan yang dicampur dengan sayuran daun ubi singkong. Mula-mula sayur daun ubi ditumbuk dan kemudian dicampur dengan bunga kecombrang. Sayur daun ubi ini bisa dinikmati bersamaan dengan ikan asin, ikan teri Medan, atau sambal terasi.

3. Mie Gomak


Mie gomak disebut sebagai spaghetti ala Sumatera Utara. Sebab, bentuk mie gomak memang menyerupai makanan khas Italia yang bernama spaghetti. Tetatapi mie gomak tidak kalah rasanya dengan spaghetti lainnya. Mie gomak biasanya diolah dengan menggunakan berbagai macam campuran bumbu yang khas dan kuahnya dibuat dari olahan santan kuning.

4. Saksang


Saksang merupakan masakan yang hampir sama seperti masakan rica-rica daging Manado. Saksang ini biasanya ditemui pada saat acara-acara adat. Saksang dalam khas Toba, daging yang digunakan adalah daging babi atau daging anjing. Daging tersebut dicincang lalu dimasak dengan darah, santan, serta rempah-rempahnya (bawang, kemiri, andaliman, dan lain-lain). Makanan ini menjadi menu yang wajib ada di setiap pernikahan Batak. Tapi seorang Muslim yang berprinsip haram memakannya, mereka tidak mengkonsumsinya.

5. Lappet


Kue tradisional Sumatera Utara, khususnya Tapanuli ini terbuat dari tepung beras, kelapa, serta gula aren; tetapi ada juga yang terbuat dari ketan. Lappet ini dibuat membentuk limas yang dibungkus dengan daun pisang. Biasanya, kue khas Medan ini dapt ditemukan di kota Siborong-borong dan juga dapat ditemukan pada acara-acara atau pesta-pesta orang Batak.

6. Lemang


Sumatera Utara juga ada lemang khasnya, Lemang ini terbuat dari beras ketan. Seperti biasa, adonan beras ketan yang dicampur dengan santan digulung dahulu dengan menggunakan daun pisang, kemudian dimasukkan ke dalam bambu yang kemudian dibakar sampai matang.

7. Bika Ambon


Kue khas Sumatera Utara yang satu ini adalah Bika Ambon. Kue ini terbuat dari telur, santan, dan gula. Ada macam-macam rasa kue Bika ini, seperti rasa pandan, cokelat, durian, dan keju. Daerah yang biasanya menjual kue ini terdapat di Medan Petisah.

M. Tempat Wisata

1. Danau Toba


Inilah danau vulkanis terbesar dan terluas di dunia. Popularitas wisata Danau Toba telah dikenal hingga ke dunia internasional. Hal ini dapat memberi kontribusi yang positif terhadap perkembangan daerah dan kehidupan masyarakat di sana.

Panorama alam Danau Toba adalah satu yang paling memikat dari tanah Sumatera Utara dengan suasana sejuk menyegarkan, hamparan air jernih membiru, dan pemandangan mempesona pegunungan hijau. Anda dapat menikmatinya dari berbagai spot yang ada di kawasan wisata tersebut. Di tengah danau ini, terdapat sebuah pulau yang tak lain adalah ikon kepariwisataan Sumatera Utara, yaitu Pulau Samosir.

Salah satu cara terbaik untuk menikmati pesona danau terbesar kedua di dunia setelah Danau Victoria di Afrika ini adalah dari kota Parapat. Sebab, kota Parapat ini berada pada semenanjung yang menonjol ke danau. Anda dapat menikmati pemandangan danau dengan menyewa sepeda untuk berkeliling di sepanjang pinggiran danau. Ini adalah kegiatan yang menyenangkan di sana. Setelah itu, berenang, olahraga air, hingga berkeliling dengan boat juga dapat Anda lakukan di sana. Jangan khawatir, terdapat banyak hotel, penginapan, hingga guesthouse di tempat wisata Sumatera Utara yang satu ini.

2. Pulau Samosir


Inilah ikon kepariwisataan Sumatera Utara, terletak persis di tengah Danau Toba. Oleh karenanya, Pulau Samosir ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dai Danau Toba. Berketinggian sekitar 1.000 mdpl, Pulau Samosir memiliki keindahan alam yang masih natural.

Di pulau ini juga merupakan salah satu tempat terbaik untuk mempelajari sejarah dan riwayat suku Batak. Di tempat wisata Sumatera Utara yang satu ini, Anda dapat menemukan banyak aksesoris, baju, hingga kain tradisional khas Batak yang dijual untuk umum.

Di pulau ini, Tuktuk adalah sebuah daerah yang menjadi konsentrasi wisatawan saat mengunjungi Pulau Samosir. Dari Parapat, Anda dapat tiba di Tuktuk ini dnegan menyeberangi Danau Toba menggunakan kapal feri. Jika lewat darat, Anda dapat mengambil jalan lewat Panguruan untuk dapat sampai di Pulau Samosir. Panguruan adalah sebuah kecamatan yang menjadi tempat persinggungan antara Pulau Samosir dan Pulau Sumatera.

Menikmati wisata di Pulau Samosir dapat dilakukan dengan berkeliling menyusuri kawasan perbukitan hijau sembari menyaksikan panorama danau yang jernih dan berwarna kebiruan. Di Tuktuk, tersedia banyak penginapan di Pulau Samosir, mulai dari cottage hingga guesthouse.

3. Taman Wisata Rohani Salib Kasih


Inilah landmark kota Tarutung, sebuah monumen berbentuk salib yang dibangun di Dolok (bukit) Siatas Barita untuk mengenang jasa, dedikasi, dan pengabdian yang luar biasa dari Dr. Ingwer Ludwig Nommensen. Nommensen adalah seorang missionaris asal Marsch Nordstrand, Jerman Utara yang mengajarkan agama Kristen di Tanah Batak untuk membebaskan masyarakat Batak dari animisme dan keterbelakangan peradaban.

Di Puncak (dolok) Siatas Barita inilah, Nommensen pernah akan dibunuh oleh masyarakat Batak, tatkala berlangsung ritual penyembahan kepada Sombaon Siatas Barita, yaitu roh alam yang disembah orang Batak. Saat pemimpin ritual (Sibaso) menyuruh pengikutnya untuk membunuh, Nommensen menghadapinya dan berkata bahwa roh tersebut adalah roh setan. Setelah itu, Sibaso jatuh tersungkur dan tidak mengganggunya lagi.

Untuk dapat masuk, Anda harus membayar tiket masuk Salib Kasig sebesar Rp 2.000,00/orang. Salib ini memiliki tinggi sekitar 30 meter dan dihiasi dengan lampu sehingga pada malam hari akan telihat jelas dari kota Tarutung yang berada di kaki Bukit Siatas Barita tersebut.

Dari posisi salib ini, Anda dapat memandang kota Tarutung. Juga terdapat altar dan tempat duduk dengan kapasitas 600 orang untuk kebaktian wisata rohani yang diselenggarakan di sana. Ada pula rumah-rumah kecil yang disebut dengan Rumah Doa, tempat di mana wisatawan dapat memanjatkan doa kepada Sang Pencipta. Pesona tempat wisata di Sumatera Utara ini selalu ramai dengan kunjungan wisata.

4. Kota Tarutung

Tarutung adalah ibukota Kabupaten Tapanuli Utara, yang pada awal abad ke-19 adalah tempat yang ramai dikunjungi oleh orang-orang sekitarnya untuk transaksi dagang yang datang dari daerah Silindung, Humbang, Samosir, Toba, Dairi, termasuk dari selatan, seperti Pahae, Sipirok, hingga Sibolga dan Barus.

Saat ini, Tarutung terkenal sebagai pusat wisata religi di Sumatera Utara. Di kota inilah sentrum kegiatan Gereja HKBP berada.

Tarutung memiliki iklim yang dingin, menawarkan pesona keindahan alam yang memikat. Di kota ini, Anda dapat pergi ke Sijaba Huta Ginjang, sebuah taman wisata alam di Sumatera Utara yang menghadap ke arah Danau Toba.

(Sijaba Huta Ginjang di Tarutung)
Selain Salib Kasih yang merupkan landmark memikat lainnya, di Tarutung terdapat pula kolam pemandian air soda yang hanya ada dua di dunia selain Venezuela, yaitu Aek Rara Tarutung. Jika ingin menelusuri riwayat kekristenan di Tanah Batak, Anda dapat pergi ke kantor pusat HKBP di Pearaja.

5. Istana Maimun


Istana Maimun adalah peninggalan Kerajaan Deli yang terkenal, sebuah istana bewarna kuning berdiri megah di tengah Kota Medan dan menjadi ikon kota metropolitan tersebut. Anda dapat menjmpai istana ini di Jl. Brigjen Katamso, Kecamatan Medan Maimun, Medan. Secara arsitektual, bangunan Istana Maimun didominasi warna kuning yang merupakan warna khas Melayu.

Saat memasuki tempat wisata di Medan yang satu ini, Anda dapat menyaksikan ragam koleksi yang dimiliki istana di masa lampaunya. Beberapa di antaranya adalah koleksi foto sultan, singgasana sultan, hingga sejarah Kerajaan Deli. Untuk dapat masuk ke Istana Maimun ini, Anda harus membayar tiket masuk sebesar Rp 8.000,00/orang. Istana ini buka mulai pukul 8 pagi hingga 5 sore.